Wilayah Perairan Ekuator Pasifik Barat dikenal mempunyai karakter oseanografi sangat dinamis. Perairan wilayah ini merupakan tempat persilangan (cross road) massa air dari bumi belahan selatan dan belahan utara Samudra Pasifik, serta tempat pembentukan massa air Arlindo dan Arus Sakal Khatulistiwa Utara.
Perairan tersbeut dikenal mempunyai suhu permukaan laut paling hangat di dunia, yakni rata-rata sepanjang tahunnya lebih dari 29 derajat Celsius, dengan tingkat presipitasi yang tinggi dibanding evaporasinya.

Dikenal dengan sebutan 'Kolam Hangat' Perairan Ekuator Pasifik Barat menyuplai bagian terbesar produksi tuna dunia, yakni lebih dari 1,5 juta ton per tahun di Samudra Pasifik. Sekitar 40 persen jumlah tangkapan tuna dunia dihasilkan dari sini. Perairan Pasifik Barat memiliki arti penting dalam aspek ekonomi, budaya, dan keanekaragaman hayati laut, serta berkontribusi besar pada ketahanan pangan. baik skala regional maupun internasional.

Buku ini mengupas limpahan sumber daya Laut Papua sebagai anugerah Tuhan yang luar biasa, agar dijaga, dirawat, dan dimanfaatkan sebesar-besar kemakmuran rakyat. Tekad Poros Maritim Dunia oleh Presiden Joko Widodo menjadi tonggak penting perwujudan kedaulatan maritim Indonesia yang tidak dapat ditawar lagi.