Penulis | Agus Trihartono, Abubakar Eby Hara, Muhammad Iqbal |
Ukuran | 14,5 x 20,5 cm; soft cover |
Jumlah Halaman | x + 128 halaman |
ISBN | 978-602-5583-05-6 |
Dapat dikatakan sebagai salah sau tonggak penting perjalanan bansa Indonesia, Poros Maritim Dunia merupakan kelanjutan Ide Negara Kepulauan (achipelagic state) yang diakui PBB melalui United Nastions Convention on the Law of teh Sea (UNCLOS).
Pada praktiknya, perjuangan mewujudkan Poros Maritim Dunia menjumpai banyak tantangan. Indonesia pertama kali perlu mengembalikan laut sebagai indentitas nasional yang kini banyak dilupakan. Dalam waktu yang lama, bukan saja kedaulatan Indonesia yang dilanggar, tetapi juga kekayaan laut yang dicuri oleh kapal-kapal asing. Tantangan berikutnya, pembangunanpelabuhan dan kapal-kapal yang memadai. Masalah yang tidak kurang pentingnya adalah sumber daya manusia serta sinkronisasi kebijakan pusat dan daerah dalam pengembangan Poros Maritim Dunia.
Pencanangan Poros Maritim Dunia merupakan titik tolak kesadaran baru, karena berhasil membuka kembali mata kita akan kekayaan negeri yang terbengkalai, serta kebanggaan sebagai Negara Bahari. Terlepas dari berbagai kritik, Poros Maritim Dunia perlu terus dikembangkan, sehingga potensi laut dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kemajuan dan kesejateraan rakyat Indonesia.
Copyright © Pandiva | All rights reserved. Website by JMW